Senin, 21 September 2015

Sejarah Pensil

Pensil adalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari grafit murni. Penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas media. Namun grafit murni cenderung mudah patah, terlalu lembut, memberikan efek kotor saat media bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan saat dipegang. Karena itu kemudian diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar komposisinya lebih keras. Selanjutnya komposisi campuran ini dibalut dengan kertas atau kayu.
Kata pencil berasal dari bahasa Latin yaitu penicillus, yang artinya ekor kecil karena bentuknya memang seperti kuas kecil. Pensil yang kita kenal sekarang adalah unutk menulis, menggambar Dalam bentuk batang bahan hitam itu adalah grafit. Grafit adalah bahan batuan yang didapat dari menambang. Grafit ditemukan sekitar 500 tahun yang lalu di daerah Cumberland, Inggris.
Orang pertama yang menggunakan hasil tambang sebagai bahan pensil adalah keluarga Faber yang tinggal di Jerman. Keluarga ini memulai usaha pembuatan pensil grafit pada tahun 1760. Namun sayang, usaha Faber kurang sukses. Orang tidak suka menggunakan pensil Faber karena mudah patah dan mengotori tangan. 
Pada tahun 1895 NJ Conte menyempurnakan pensil buatan Faber. Agar pensil tidak mudah patah, grafit dicampur dengan air dan tanah liat, lalu dicetak kecil-kecil panjang, kemudian dibakar sehingga didapat tingkat kekerasan yang diinginkan. pada umumnya orang -orang memang sangat suka pada pensil tapi sesuai dengan perkembangan zaman pensil banyak digantikan dengan pena, spidol, dll. Tapi pengguna pensil masih banyak pensil biasanya digunakan unutuk menggambar, menulis. Kalau pena dan spidol susah untuk dipakai menggambar karena membutuhkan ketilitian yang khusus.


Pensil sekarang adalah alat tuilis dan gambar yang canggih sekaligus serbaguna, yang setiap tahun diproduksi di seluruh dunia hingga milliaran batang. Pensil biasa dapat membuat garis sepanjang 60 kilometer dan menulis 45.000 kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar